
Optimisme Banten dalam Pencapaian Target LTT
Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) Provinsi Banten digelar di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Banten. Kegiatan ini dihadiri oleh Dirjen Tanaman Pangan, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten dan jajarannya, Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal, Penanggung Jawab LTT Provinsi, Kepala BRMP Banten, TNI, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, perwakilan Dinas Pertanian kabupaten/kota, penyuluh pertanian, serta narasumber dari BPS, BPN Kanwil Provinsi Banten, dan BBWS C3 serta C2.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Dr. Ir. Agus M. Tauchid, M.Si dalam laporannya menyampaikan optimisme bahwa target LTT Banten pada bulan Juni ini dapat tercapai. Agus juga menyampaikan perkembangan serapan pupuk di wilayahnya.
Dalam arahannya, Dirjen Tanaman Pangan Dr. Yudi Sastro, SP, MP menegaskan pentingnya peningkatan produksi pertanian melalui intensifikasi dan peningkatan produktivitas guna mencapai swasembada pangan. Target luas tanam nasional tahun ini adalah 20 juta hektare, dengan rincian 15 juta hektare dari LTT reguler dan 5 juta hektare dari kegiatan LTT Oplah dan cetak sawah. Pemerintah juga memberikan berbagai insentif bagi petani, seperti normalisasi dan rehabilitasi saluran irigasi, subsidi pupuk, penetapan harga serap gabah, serta penyediaan sarana dan prasarana pertanian.
Perwakilan BPN Kanwil Provinsi Banten dalam pemaparannya menyoroti pentingnya perlindungan lahan pertanian di tengah tingginya kompetisi pengembangan infrastruktur. Letak strategis Banten yang berdekatan dengan Jakarta menjadikannya sebagai lokasi potensial untuk investasi. Oleh karena itu, data LBS harus dimasukkan ke dalam LP2B agar lahan pertanian dapat terlindungi. Diperlukan komitmen, kebijakan yang berpihak, serta pengawalan ketat dalam menjaga lahan pertanian agar tetap lestari.
Sementara itu, perwakilan BPS menyampaikan bahwa penghitungan produksi atau estimasi panen dilakukan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). Metode ini juga memberikan data terkait standing crop, bera, serta luas lahan yang ditanami selain padi. Saat ini, persentase lahan bera di Banten mengalami penurunan menjadi kurang dari 10%.
BBWS C2 dan C3 juga turut menyampaikan langkah-langkah strategis dan kebijakan pengelolaan air dalam menghadapi musim kemarau guna mendukung ketahanan dan swasembada pangan.
Usai rapat koordinasi, kegiatan dilanjutkan dengan Gerakan Tanam Padi yang berlangsung di Kelompok Tani Priangan Mukti I, Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Gerakan tanam ini merupakan wujud komitmen petani dalam pencapaian swasembada pangan.